Finlandia terkenal memiliki salah satu sistem pendidikan terbaik di dunia. Prestasi siswa di negara ini selalu menempati posisi puncak dalam berbagai tes internasional, seperti PISA (Programme for International Student Assessment).
Keberhasilan ini bukan karena kurikulum yang padat atau metode pengajaran yang kaku, melainkan karena pendekatan yang lebih holistik dan progresif terhadap pembelajaran. Berikut ini adalah beberapa hal utama yang diajarkan dalam sistem pendidikan di Finlandia:
1. Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Di Finlandia, fokus pendidikan adalah pada pengembangan kompetensi siswa, bukan hanya penguasaan materi akademik. Ini berarti siswa didorong untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, kolaborasi, dan kreativitas.
Kurikulum Finlandia mendorong pembelajaran yang berfokus pada kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dalam situasi nyata, bukan sekadar menghafal informasi.
Baca Juga:
Universitas Swasta Terbaik di Indonesia
2. Kesetaraan dalam Pendidikan
Salah satu pilar pendidikan Finlandia adalah prinsip kesetaraan. Di Finlandia, semua siswa, terlepas dari latar belakang sosial, ekonomi, atau geografi mereka, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas.
Tidak ada perbedaan mencolok antara sekolah di daerah pedesaan dan perkotaan. Selain itu, tidak ada sistem pendidikan elit atau tes masuk yang ketat di tingkat dasar atau menengah.
3. Fokus pada Kesejahteraan Siswa
Kesejahteraan siswa adalah hal yang sangat diperhatikan di Finlandia. Mereka percaya bahwa siswa yang bahagia dan sehat akan belajar lebih baik. Karena itu, sistem pendidikan di Finlandia sangat memperhatikan kesehatan mental dan fisik siswa.
Hari-hari sekolah tidak terlalu panjang, dan tugas rumah minimal, sehingga siswa memiliki waktu untuk beristirahat dan bermain. Guru juga didorong untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan mendukung.
4. Pembelajaran Melalui Bermain
Pada tahap awal pendidikan, khususnya di sekolah dasar, bermain adalah bagian penting dari proses pembelajaran. Anak-anak didorong untuk mengeksplorasi dunia di sekitar mereka dan belajar melalui interaksi sosial serta aktivitas fisik. Ini membantu mengembangkan keterampilan sosial, motorik, dan kognitif.
Pembelajaran melalui bermain di Finlandia tidak hanya terbatas pada taman kanak-kanak, tetapi terus berlanjut hingga siswa berada di sekolah dasar.
5. Kemandirian dan Tanggung Jawab
Siswa di Finlandia dididik untuk menjadi mandiri dan bertanggung jawab sejak dini. Guru berperan sebagai fasilitator, bukan sekadar pemberi materi. Mereka memberikan siswa kebebasan untuk mengelola proses belajar mereka sendiri, mendorong inisiatif pribadi, dan mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Baca Juga:
Misalnya, siswa di Finlandia sering diberi tugas untuk merancang proyek sendiri atau bekerja dalam kelompok tanpa banyak intervensi dari guru.
6. Peran Guru yang Profesional dan Terhormat
Guru di Finlandia dianggap sebagai salah satu profesi yang paling terhormat dan bergengsi. Setiap guru di Finlandia harus memiliki gelar master, dan proses seleksi untuk menjadi guru sangat kompetitif.
Dengan pelatihan yang mendalam dan kepercayaan penuh dari pemerintah, guru memiliki kebebasan untuk merancang metode pengajaran mereka sendiri yang paling sesuai dengan kebutuhan siswa.
7. Penggunaan Teknologi Secara Bijak
Teknologi adalah bagian dari pendidikan di Finlandia, tetapi penggunaannya sangat terintegrasi dengan baik dalam kurikulum. Siswa belajar untuk menggunakan teknologi sebagai alat bantu, bukan sebagai fokus utama.
Teknologi digunakan untuk mendukung pembelajaran interaktif, riset, dan pengembangan keterampilan digital, tetapi siswa tetap diajarkan pentingnya interaksi sosial dan pembelajaran langsung.
8. Belajar Sepanjang Hayat
Di Finlandia, pendidikan dipandang sebagai proses yang berkelanjutan. Sistem ini dirancang untuk menginspirasi siswa agar terus belajar sepanjang hidup mereka. Dari usia dini hingga pendidikan tinggi, Finlandia mendorong rasa ingin tahu, pembelajaran mandiri, dan kecintaan terhadap pengetahuan.
Sumber referensi: