Joko Pinurbo, penyair yang akrab disapa Jokpin, meninggalkan dunia pada tanggal 27 April 2024, di usia 61 tahun. Kepergiannya membawa duka mendalam bagi dunia sastra Indonesia. Artikel ini akan membahas profil Joko Pinurbo secara singkat beserta karya dan prestasinya, simak hingga selesai!
Profil Joko Pinurbo
Lahir di Sukabumi pada tanggal 11 Mei 1962, Jokpin dikenal sebagai penyair yang mampu merajut kata-kata sederhana menjadi karya yang penuh makna dan mampu menggetarkan jiwa pembacanya. Puisi-puisinya sarat dengan ironi, humor, dan refleksi kehidupan sehari-hari yang dikemas dengan gaya yang ringan dan mudah dipahami.
Baca Juga:
Jokpin memulai karir kepenulisannya di tahun 1980-an, dengan menerbitkan puisi-puisinya di berbagai media massa. Buku kumpulan puisinya yang pertama yaitu “Celana”, terbit pada tahun 1999 dan langsung mendapatkan pujian dan pengakuan dari para kritikus dan pencinta sastra.
Karya Joko Pinurbo
Sepanjang karirnya, Jokpin telah menghasilkan lebih dari 10 buku kumpulan puisi, di antaranya “Di Bawah Kibaran Sarung” (2001), “Pacarkecilku” (2002), “Telepon Genggam” (2003), “Kekasihku” (2004), dan “Pacar Senja: Seratus Puisi Pilihan” (2005).
Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, seperti Inggris, Belanda, Jerman, dan Jepang. Jokpin juga aktif di berbagai kegiatan sastra, seperti festival puisi dan lokakarya penulisan.
Kepergian Jokpin meninggalkan lubang besar di dunia sastra Indonesia. Namun, karya-karyanya yang abadi akan terus menginspirasi dan mengantarkan generasi baru penyair Indonesia.
Beberapa ciri khas puisi Joko Pinurbo
- Kesederhanaan bahasa: Jokpin menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, sehingga puisinya dapat dinikmati oleh semua kalangan.
- Ironi dan humor: Jokpin sering menggunakan ironi dan humor dalam puisinya untuk menyampaikan kritik sosial atau refleksi kehidupan dengan cara yang ringan dan menghibur.
- Kejutan: Jokpin pandai menciptakan kejutan dalam puisinya dengan menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak terduga.
- Makna yang mendalam: Meskipun dikemas dengan gaya yang ringan, puisi-puisi Jokpin mengandung makna yang mendalam tentang kehidupan, cinta, dan kemanusiaan.
Baca Juga:
Mengenal Yale University, Kamu Sudah Tahu?
Penghargaan yang pernah diraih oleh Joko Pinurbo
- Hadiah Sastra Lontar (2001)
- Khatulistiwa Literary Award (2005)
- Penghargaan Penulis Asia Tenggara: Indonesia (2016)
Referensi: