Siapa disini yang sering merasa bosan ketika belajar sejarah di sekolah? Nah, artikel ini akan memberikan 5 rekomendasi novel sejarah yang bisa kamu baca untuk mengisi waktu luang. Tapi, sebelum itu, ketahui terlebih dahulu yuk apa itu novel sejarah.
Novel sejarah adalah karya sastra yang mengangkat tokoh, peristiwa, serta latar belakang tempat dan waktu berdasarkan masa lampau (sejarah). Membaca novel sejarah dapat meningkatkan daya tarik kamu untuk mempelajari peristiwa sejarah lebih mendalam. Gaya penulisan yang unik dan berbentuk cerita juga akan membuat kamu tidak mudah bosan untuk membacanya.
Lalu, apa aja ya novel sejarah yang bisa kamu baca? Yuk, simak sampai selesai, ya!
Laut Bercerita – Leila S. Chudori
Sumber: Gramedia.com
Novel sejarah yang satu ini bercerita tentang perjuangan seorang mahasiswa sekaligus aktivis kritis, Laut, yang lantang menyuarakan isu sosial saat masa Orde Baru–Reformasi. Laut Bercerita mengangkat tema persahabatan, percintaan, kekeluargaan, dan rasa kehilangan yang akan mengajak kamu untuk menyelami era tersebut.
1984 – George Orwell
sumber: gramedia.com
Novel ini menceritakan seorang warga negara bernama Winston yang sepanjang hidupnya selalu mematuhi setiap aturan Partai meski jauh di dalam hati dan pikirannya bersemayam antipati terhadap kediktatoran yang ada di negaranya. Novel 1984 menyajikan gambaran tentang luluhnya kehidupan masyarakat totalitarian masa depan yang di dalamnya setiap gerak warga dipelajari, setiap kata yang terucap disadap, dan setiap pemikiran dikendalikan.
Amba – Laksmi Pamuntjak
sumber: gramedia.com
Novel Amba mengambil tema perjuangan dan cerita cinta yang berlatar sejarah Indonesia saat peristiwa G30S. Meskipun tokoh serta alur cerita yang disajikan merupakan fiksi, namun novel ini berhasil mengangkat sisi lain dari peristiwa bersejarah tersebut.
Ronggeng Dukuh Paruk – Ahmad Tohari
sumber: gramedia.com
Novel sejarah ini mengambil setting waktu Indonesia era 65-an. Meniceritakan sebuah malapetaka politik tahun 1965 yang membuat Dukuh Paruk hancur, baik secara fisik maupun mental. Kebodohan dan kemiskinan yang dialami penduduk Dukuh Paruk membuat mereka terbawa arus dan divonis sebagai manusia-manusia yang telah mengguncangkan Indonesia.
Max Havelaar – Multatuli
sumber: gramedia.com
Douwes Dekker (Multatuli) merupakan seorang pegawai dari pemerintah Belanda di Indonesia selama 18 tahun. Ia menjadi asisten residen di daerah Lebak, Banten. Buku Max Havelaar ini menceritakan pengalamannya melihat penindasan selama menjadi asisten residen Lebak. Menurut Pramoedya Ananta Toer, Max Havelaar merupakan buku yang “membunuh” kolonialisme.
Baca juga artikel 5 Soft Skills yang Wajib Dimiliki Pelajar Demi Masa Depan.