Dalam dunia pendidikan, istilah pedagogi, pedagogik, dan pedagogis sering muncul, namun masih banyak yang salah memahami perbedaan ketiganya. Padahal, ketiga istilah ini memiliki makna dan fungsi yang berbeda meski sama-sama berkaitan dengan praktik dan ilmu mengajar.
Sebagai seorang Guru, pengetahuan ini menjadi landasan dalam menjalankan peran profesional sekaligus tanggung jawab moral kepada Siswa. Oleh karena itu, Bapak/Ibu dapat simak artikel ini sampai akhir untuk mengetahui apa saja perbedaan mendasar dari ketiga istilah penting tersebut.
Ringkasan
|
Apa itu Pedagogi?

Pedagogi berasal dari bahasa Yunani, paidagogos yang berarti “membimbing anak”. Secara umum, pedagogi adalah seni, ilmu, atau strategi mengajar yang menekankan pada bagaimana Guru merancang, menyampaikan, dan mengevaluasi pembelajaran. UNESCO mendefinisikan pedagogi sebagai teori dan praktik pendidikan yang digunakan untuk mendukung perkembangan Siswa.
Dengan kata lain, pedagogi berfokus pada praktik mengajar seorang Guru yang berinteraksi dengan Siswa agar tujuan pembelajaran tercapai. Misalnya, penggunaan diskusi kelompok, pembelajaran berbasis proyek, hingga strategi digital learning.
Apa itu Pedagogik?

Pedagogik adalah ilmu yang membahas teori, konsep, dan prinsip tentang pendidikan dan pengajaran. Menurut Ki Hajar Dewantara, pedagogik merupakan dasar teoritis yang melandasi bagaimana pendidikan harus dirancang dan dijalankan. Artinya, pedagogik lebih bersifat ilmiah dan filosofis dibandingkan pedagogi, karena membicarakan “mengapa” suatu metode digunakan.
Dalam konteks akademis, pedagogik memayungi kajian mendalam tentang tujuan pendidikan, kurikulum, perkembangan Siswa, serta filosofi belajar. Dengan adanya pedagogik, Guru tidak hanya mengajar secara praktis, tetapi juga memahami landasan ilmiah di balik metode yang digunakan.
Apa itu Pedagogis?

Pedagogis adalah sifat, sikap, atau kemampuan seorang guru dalam menerapkan prinsip pedagogi dan pedagogik dalam praktik nyata. Istilah ini merujuk pada kepribadian dan kompetensi Guru yang mampu mendidik, membimbing, serta memberi teladan bagi Siswa. Menurut Permendiknas tentang kompetensi Guru, sikap pedagogis termasuk dalam kompetensi utama yang wajib dimiliki pendidik.
Contohnya, seorang Guru yang sabar, bijaksana, mampu memahami karakter Siswa, serta menyesuaikan metode mengajar dengan kondisi kelas dapat disebut memiliki sikap pedagogis. Landasan pedagogis lebih menekankan pada kualitas personal Guru yang membuat pembelajaran berjalan manusiawi, menyenangkan, dan bermakna.
Apa Saja Perbedaan Pedagogi, Pedagogik, dan Pedagogis?

Dalam dunia pendidikan, istilah pedagogi, pedagogik, dan pedagogis sering digunakan, namun memiliki makna dan fungsi yang berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaan ketiganya yang penting agar Guru maupun calon pendidik dapat menempatkan konsep tersebut secara tepat dalam praktik pembelajaran:
Pedagogi
- Fokus: Menekankan pada praktik atau cara mengajar di kelas.
- Manfaat: Membantu Guru memilih metode pembelajaran yang efektif sesuai kebutuhan siswa.
- Penerapan: Guru menggunakan metode diskusi, ceramah, atau project-based learning agar pembelajaran lebih hidup.
Pedagogik
- Fokus: Ilmu atau teori tentang pendidikan.
- Manfaat: Memberi landasan konseptual dan filosofis dalam merancang pembelajaran.
- Penerapan: Guru memahami teori perkembangan anak, tujuan pendidikan nasional, hingga filosofi belajar untuk merancang kurikulum.
Pedagogis
- Fokus: Sikap, kepribadian, dan kompetensi Guru dalam mendidik.
- Manfaat: Menciptakan suasana belajar yang nyaman dan membangun hubungan baik dengan Siswa.
- Penerapan: Guru bersikap sabar, bijaksana, dan mampu memahami kebutuhan emosional maupun akademik Siswa.
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara pedagogi, pedagogik, dan pedagogis sangat penting bagi Guru agar mampu menyeimbangkan antara teori, praktik, dan sikap dalam proses pembelajaran. Ketiga landasan ini saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan dalam dunia pendidikan.
Dengan menguasai ketiga aspek tersebut, Guru tidak hanya mampu menyampaikan materi secara efektif, tetapi juga membangun lingkungan belajar yang kondusif serta mendukung perkembangan Siswa secara menyeluruh. Hal ini yang menjadikan profesi Guru lebih bermakna, karena tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga membentuk karakter dan masa depan generasi penerus.
Referensi: